Kring... sepasang sepatu putih melangkah memasuki toko bunga. Pandangan pegawai toko mengarah pada seorang pemuda yang baru saja masuk. Pemuda tersebut memindai pandangan mencari bunga favorite. Sekian lama mencarinya, matanya pun tertuju pada kembang bercorak merah.
Pegawai toko yang sedari tadi memandang gerak-gerik pemuda tersebut tanpa disadarinya, tersenyum penuh makna. “Saya mau kembang ini,” ucap Pemuda itu. Segera ia malangkah dan membungkus kembang corak merah tersebut.
“Kenapa Anda memilih kembang? Kenapa tidak bunga lain yang lebih cantik?” tanya Pengawai toko.
“Karena kembang ini mengingat saya pada seorang gadis yang rela mati demi kembangnya yang hancur. Saya merasa bersalah padanya, saya ingin hadiahkan kembang ini padanya.”
Setelah menerima kembang tersebut dan membayarnya, pemuda tersebut beranjak keluar dari toko tersebut. Pegawai toko menatap kepergian dengan tatapan penuh arti.
***
Tiga tahun yang lalu, seorang gadis berusia sekitar 17 tahun berjalan santai dengan membawa kembang merah. Gadis itu bernama Jia, tak henti-henti ia menghirum aroma kembang tersebut yang mengingatkannya pada seseorang yang telah mengorbankan usianya untuk melahirkannya.
“Hey gadis aneh!”
Gadis berkulit putih dengan rambut dikucir kuda menoleh ke samping melihat ada tiga laki-laki remaja yang seusianya menghampirinya.
“Daniel.”
Lelaki yang bernama Daniel merampas kembang merah dari Jia, membuat Jia marah, dan berusaha merebutnya dari tangan Daniel yang malah melemparnya ke kawan satu ke kawan lainnya. Jia kualahan berlari sana sini, ia pun memilih menyerah.
“Apa yang kau lakukan!” pekik Jia. Bukan ekspresi marah yang tampak dari Daniel dan kawan-kawan melainkan tawaan.
“Kembang jelek macam ini kau peruntungkan lebih baik kau buang,” ejek Daniel sambil ketawa.
Jia menangis melihat kembang kesayangannya hancur. Dari pada melihat kembangnya hancur lebih baik dia mati saja. Itu adalah kembang peninggalan ibunya sebelum ibunya pergi selamanya, tetapi kini kembang sudah hancur. Seperti hatinya yang juga hancur.
Daniel dan kawan-kawan terhenyak melihat Jia mengeluarkan pisau dari sakunya. Jia menatap nyalang pada Daniel dan kawan-kawannya. Ia tersenyum lara lalu menggores kulit tangannya tanpa peduli betapa sakitnya, hatinya lebih sakit dari pada ini.
Darah yang keluar tanpa henti membuat Daniel dan kawan-kawan melongo panik. Mereka bingung harus melakukan apa melihat wajah Jia sudah memucat, dan tak henti menggores diri.
“Apa kau sudah gila?” teriak Daniel frustasi.
“Lebih baik aku mati dari pada melihat kembang kesayanganku hancur!” balas Jia dingin dengan nada melemah.
Penyesalah terpancar dari wajah Daniel. Seketika Jia jatuh tak sadar diri dengan darah yang membanjiri pakaiamnya. Daniel dan kawan-kawan membatu. Setetes air mata jatuh dari mata Daniel perlahan-lahan melimbur seluruh mukanya.
Ia merasa telah membunuh menusia. Daniel dan kawan-kawan ketakutan melihat tubuh Jia tak bernyawa setelah mengeceknya. Beberapa saat, Daniel tertawa gila membuat kedua kawannya heran dan memilih pergi.
Hahaha
Daniel terus tertawa sembari melihat kembang merah dan tubuh Jia tak bernyawa. Semakin lama tawanya semakin mengerikan. Siapa yang melihatnya langsung saja bulu remangnya berdiri.
"Daniel, kau kenapa? Apa kau sedang sakit? Kenapa kau ketawa seperti itu?" tanya kawannya.
"Dia sangat aneh, mengerikan. Ayo kita pergi saja dari sini tinggalkan dia," balas Kawan sebelahnya ketakutan melihat Daniel aneh.
"Dia sudah gila!" balas kawannya.
"Ayo kita pergi saja!" ajak kawan sebelahnya sambil menarik kawannya. Kawannya pun mengangguk iya yang juga ketakutan. Mereka meninggalkan Daniel seorang yang ketawa seperti spikopat.
Aceh, 3 Januari 2020
____
Referensi
Picture Pixabay
"Daniel, kau kenapa? Apa kau sedang sakit? Kenapa kau ketawa seperti itu?" tanya kawannya.
"Dia sangat aneh, mengerikan. Ayo kita pergi saja dari sini tinggalkan dia," balas Kawan sebelahnya ketakutan melihat Daniel aneh.
"Dia sudah gila!" balas kawannya.
"Ayo kita pergi saja!" ajak kawan sebelahnya sambil menarik kawannya. Kawannya pun mengangguk iya yang juga ketakutan. Mereka meninggalkan Daniel seorang yang ketawa seperti spikopat.
Aceh, 3 Januari 2020
____
Referensi
Picture Pixabay

nice post
ReplyDeletehttps://aseprohimat.com/baca/Artikel/aplikasi-al-quran-disertai-bacaan-latin-dan-terjemahan-bahasa-indonesia
ReplyDelete