Dalam bahasa Indobesia, kita sering mendapatkan beberapa kata dengan artiannya itu bernuansa pada kesalahan bahasa yang terjadi. Misalnya kesalahan pada penyimpangan, pelanggaran, dan kekhilafan. Keempat kata itu dapat digambarkan dalam artian sebagai berikut:
- Kesalahan adalah segala sesuatu yang tidak bentul. Biasanya kesalahan bahasa itu disebabkan oleh pemakaian bahasa yang belum tahu atau tidak tahu. Jika kesalahan ini dikaitkan dengan penggunaan kata, itu berarti dia tidak tahu kata apa yang tepat dipakai.
- Penyimpangan adalah normal yang sudah ditetapkan, tetapi pemakaiannya itu menganggap lebih sesuai dengan konsepnya, atau bisa dikatakan juga karena enggan, malas mengikuti norma yang ada, ia memilih menggunakan dengan ciri khasnya.
- Pelanggaran adalah pemakaian bahasa yang jelas benar namun sengaja disalahkan dan tidak mau menurut sesuai dengan norma yang ditentukan.
- Kekhilafan adalah kekeliruan dalam pemakaian bahasa atau salah pengucapan, atau bisa juga seseorang yang salah dalam menerapkan norma bahasa yang ada di dalam dirinya.
Penyebab kesalahan bahasa
Ada beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab seseorang salah dalam berbahasa, antara lain sebagai berikut:
1. Terpengaruh dengan bahasa yang dikusainya.
Ini dapat berarti bahwa kesalahan berbahasa disebabkan oleh interferensi bahasa ibu atau bahasa pertama (B1) terhadap bahasa kedua (B2) yang sedang dipelahari si pembelajar. Dengan kata lain kesalahan terletak pada perbedaan sistem linguistik B1 dengan linguistik B2.
2. Pemakai bahasa kurang paham terhadap bahasa yang dipakainya.
Salah satu keliru yang terjadi adalah penerapan kaidah bahasa seperti ini; kesalahan generalisasi, dan aplikasi kaidah bahasa secara tidak sempurna, serta kegagalan mempelajari kondisi-kondisi penerapan kaidah bahasa. Kesalahan tersebut disebabkan oleh: penyamarataan berlebihan, ketidaktahuan pembatasan kaidah, penerapan kaidah yang tidak sempurna, dan salah menghipotesiskan konsep.
3. Pengajaran bahasa yang kurang tepat.
Hal ini berkaitan dengan bahasa yang diajarkan tidak sesuai dengan pelaksanaan pengajaran. Kalau bisa bahasa yang diajarnya harus menyangkut masalah seperti; masalah sumber, pemilihan, penyusunan, pengurutan, dan penekanan. Sementara bahasa yang menjadi pengajaran harus melibatkan masalah seperti; masalah pemilihan teknik penyajian, langkah-langkah dan urutan penyajian, intensitas dan kesinambungan pengajaran, dan alat-alat bantu dalam pengajaran.
Pengertian analisis kesalahan berbahasa.
Tiap orang pasti menunjukkan bahwa kesalahan berbahasa tidak hanya mereka tetapi pengajar dan peserta didik juga yang mempelajari B2 mengalami kesalahan berbahasa. Kesalahan bahasa bisa terjadi di mana saja baik itu sadar maupun tanpa sadar. Bagi peserta didik yang mengalami kesalahan baik itu bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris sering membuat kesalahan secara lisan maupun tulisan.
Kesalahan berbahasa itu terjadi karena suatu proses belajar-mengajar mengimplikasikan tujuan pengajaran bahasa yang belum tercapai secara maksimal. Semakin tinggi kualitas kesalahan berbahasa semakin sedikit pula tujuan pengajaran bahasa yang tercapai. Oleh karena itu, kita sebagai seorang warga Indonesia harus bisa mengurangi kesalahan berbahasa yang terjadi di sekolah maupun di kalangan masyarakat, khususnya bahasa Indonesia.
Ellis menyatakan bahwa terdapat 5 langkah kerja analisis bahasa yaitu sebagai berikut:
1. Mengumpulkan sampel kesalahan
2. Mengidentifikasikan kesalahan
3. Menjelaskan kesalahan
4. Mengklasifikasikan kesalahan, dan
5. Mengevaluasi kesalahan
Untuk apa analisi kesalahan berbahasa dilakukan?
Agar bahasa yang ditargetkan baik itu berupa bahasa ibu maupun bahasa nasional tidak mengalami kesalahan ketika pengucapan dan menulisnya. Seseorang yang memiliki suatu bahasa tentu ia harus mempelajarinya dengan mengulang-ulang sampai betul. Agar makna yang diucapkan dan ditulisnya tidak berlainan. Apapun itu harus sesuai dengan kaidah penulisannya.
Analisis kesalahan terhadap pengajaran bahasa mempunyai dampai positif yaitu sebagai perangkat kebiasaan diri untuk berkomunikasi sehingga pemakaian akan sempurna sesuai dengan kaidah bahasa.
Daftar Pusaka
Setyawati, Nanik. 2010. Analisis kesalahan berbahasa Indonesia. Kadipito Surakarta: Yuma Pusaka.
Comments
Post a Comment