Gaya elit, ekonomi sulit. Itulah yang dirasakan oleh banyak kalangan belakang ini yang menjadi sorotan media sosial. Fenomena bergaya hidup elit dengan ekonomi sulit tengah menjadi tren di beberapa kalangan masyarakat terutama kaum muda. Gaya hidup elit dengan ekonomi sulit dihubungkan dalam kemewahan dan kesulitan secara bersamaan agar status sosial memperoleh pengakuan dari lingkungan sekitarnya. Biaya hidup yang tinggi seringkali membutuhkan biaya tinggi pula untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Namun, sejumlah kalangan masyarakat justru memilih hidup mewah dengan menunjukkan gaya hidup yang bertentangan dengan kondisi ekonomi yang tidak baik-baik saja. Mereka lebih mementingkan gaya hidup mewah dibandingkan memenuhi kebutuhan sehari-hari yang harus diprioritaskan. Alih-alih milih hidup hemat justru mengedepankan gaya hidup.
Salah satu alasan utama orang tetap mempertahankan gaya hidup elit adalah ingin mendapatkan pengakuan media sosial. Terlebih lagi, standar gaya hidup yang kian semakin meningkat sehingga banyak kalangan rela melakukan apapun untuk menerapkan gaya hidup mereka inginkan yang tidak sebanding dengan budget kemampuannya.
Tujuan dari gaya hidup elit yang sering dijumpai media sosial adalah untuk mengabadikan momen, sebagai ajang pamer kesuksesan dan penghasilan, dan ingin menjadi selebgram untuk meningkatkan follower. Hal inilah, sering kali diperparah oleh tekanan media sosial dan lingkaran pertemanan yang suka hidup glamor. Apalagi publik figur yang selalu menayangkan kehidupan sempurnanya membuat masyarakatnya mengikuti tren mereka.
Karena itulah, masyarakat berbondong-bondong menampilkan gaya hidup walaupun kondisi sulit sekalipun.

Comments
Post a Comment